Jumat, 25 Desember 2009

Fatawa

Bagaimanakah Jalan Yang Dapat Membuat Kaum Muslimin Bangkit (Jaya)?
"Apakah kaum muslimin dewasa ini berada dalam keadaan terbelakang..? Mengapa demikian..? Dan bagaimanakah jalan yang dapat membuat mereka bangkit (jaya)?"

Jawab:

Tidak diragukan lagi bahwa tidak ada seorang mukmin pun yang rela terhadap kondisi yang menimpa kaum muslimin dewasa ini, kondisi mereka benar-benar sangat terbelakang dikarenakan kelalaian mereka dalam mengemban amanat dan tanggung jawab yang telah diwajibkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada mereka.

Kelalaian tersebut berkaitan dengan segi penyampaian Islam kepada seluruh dunia, dalam berdakwah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kelalaian dalam mempersiapkan kekuatan atau kesanggupan yang telah diperin-tahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu...” [QS. al-Anfāl (8): 60]

Lihat pula: [QS. Āli ‘Imrān (3): 118, an-Nisā’ (4): 102 dan al-Mā’idah (5): 51]

Kelalaian tersebutlah yang menyebabkan mereka mengalami ketertinggalan. Namun kita senantiasa berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar segera menghilangkannya. Jalannya adalah kembalinya mereka ke jalan yang benar, sebagaimana yang telah digariskan Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam:

تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا

”Aku telah meninggalkan kalian (sebuah manhaj) yang putih bersih, hingga malamnya seperti siangnya” (HR. Ibnu Mājah, al-Muqaddimah 43 dan Ahmad 4/1374)

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا؛ كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيِّهِ

”Aku telah meninggalkan kepada kalian dua hal, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kalian tidak akan pernah tersesat; yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya” (HR. Mālik hal. 899)

Oleh karena itu, penyebab ketertinggalan kaum muslimin tiada lain adalah karena mereka tidak mengamalkan wasiat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan wasiat Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam kepada mereka agar berpegang teguh kepada agama mereka, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan juga dikarenakan ketidak waspadaan dan ketidak hati-hatian mereka terhadap berbagai makar musuh.

Walaupun demikian, kita tidak boleh berkeyakinan bahwa kebaikan pada ummat ini sudah tidak ada lagi dan kesempatan bagi merekapun sudah habis sama sekali. Karena kebaikan bagi ummat ini akan senantiasa ada, selemah apapun kondisi yang dialami mereka.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ

“Akan senantiasa ada sebuah golongan dari ummatku yang membela kebenaran, mereka tidak akan pernah terganggu oleh orang-orang yang menghinakan mereka, hingga datangnya urusan Allah (kiamat)” (HR. Muslim No. 1920)

Maka, selemah apapun kondisi yang sedang dialami ummat, namun kebaikan tidak akan pernah hilang dari mereka dan pastilah akan senantiasa ada segolongan dari mereka yang akan menegakkan agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sekalipun dalam ruang lingkup yang sempit. Kebaikan tersebut akan tetap ada pada ummat manakala para pemeluknya telah kembali kepada-Nya.

(Fatwā asy-Syaykh Shālih al-Fawzān,Kitāb ad-Da’wah vol. 7, jilid 2, hal. 166-167)

(www.hasmi.org)

Tidak ada komentar: